Perang Dunia II merupakan pertikaian global yang paling mematikan dan
menghancurkan dalam sejarah manusia, berlangsung antara tahun 1939 dan 1945.
Perang ini melibatkan sebagian besar negara di seluruh dunia, yang terbagi
menjadi dua aliansi utama: Blok Poros dan Blok Sekutu.
I. Latar Belakang dan Penyebab Perang Dunia II
Perang Dunia II tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan hasil dari
ketegangan yang belum teratasi sejak Perang Dunia I, ditambah dengan munculnya
ideologi-ideologi yang agresif dan kegagalan dalam diplomasi global.
• Ketidakpuasan terhadap Perjanjian Versailles: Perjanjian yang
mengakhiri Perang Dunia I pada 1919 sangat memberatkan Jerman, yang dipaksa
untuk menerima sepenuhnya tanggung jawab perang, kehilangan wilayah, membayar
reparasi yang besar, dan mengalami pembatasan militer yang ketat. Semua ini menyebabkan
munculnya rasa dendam dan nasionalisme yang ekstrem di Jerman.
• Kebangkitan Ideologi Totaliter:
o Nazisme di Jerman: Adolf Hitler serta Partai Nazi mengambil alih
kekuasaan pada tahun 1933. Mereka menyebarluaskan ideologi tentang superioritas
ras (ras Arya), kebencian terhadap orang Yahudi, dan keinginan untuk
menciptakan "Lebensraum" atau "ruang hidup" di Eropa Timur.
Hitler dengan tegas menolak Perjanjian Versailles dan memulai program pemulihan
angkatan bersenjata yang skala besarnya.
o Fasisme di Italia: Benito Mussolini memimpin Partai Fasis yang
menekankan pada nasionalisme yang agresif, militarisme, dan perluasan wilayah.
o Militerisme di Jepang: Jepang menerapkan kebijakan militer dan
ekspansi di Asia, dengan tujuan mencapai dominasi regional dan menguasai sumber
daya alam.
• Krisis Ekonomi Dunia (Depresi Besar): Depresi Besar yang dimulai pada
tahun 1929 menyebabkan keruntuhan ekonomi secara global, memicu pengangguran
masal, kemiskinan, dan ketidakstabilan sosial. Keadaan ini memberikan peluang
bagi partai-partai ekstrem yang menjanjikan solusi instan.
• Ekspansi Agresif:
o Jepang: Menyerang Manchuria (Cina) pada tahun 1931 dan memulai perang
besar-besaran dengan Cina pada tahun 1937.
o Italia: Menginvasi Ethiopia pada tahun 1935, yang menunjukkan
kelemahan Liga Bangsa-Bangsa.
o Jerman: Secara perlahan melanggar Perjanjian Versailles dengan
menduduki kembali Rhineland pada tahun 1936, menggabungkan Austria (Anschluss)
pada tahun 1938, dan mengambil Sudetenland dari Cekoslowakia pada tahun 1938
setelah Konferensi Munich, yang menunjukkan kebijakan appeasement dari Inggris
dan Prancis.
• Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB): Liga Bangsa-Bangsa, yang didirikan
setelah Perang Dunia I untuk mencegah konflik di masa mendatang, terbukti tidak
berhasil menghentikan agresi negara-negara Poros karena kurangnya kekuatan
militer dan ketidakmampuan dalam menegakkan keputusan yang telah ditetapkan.
II. Pemicu Langsung dan Kronologi Perang (1939-1945)
Penyebab langsung terjadinya Perang Dunia II adalah serangan Jerman ke
Polandia pada tanggal 1 September 1939. Penyerangan ini dilakukan menggunakan
strategi Blitzkrieg. Menanggapi hal ini, Inggris dan Prancis mengumumkan perang
terhadap Jerman pada 3 September 1939.
Fase Awal (1939-1941): Dominasi Poros
• 1939: Jerman dan Uni Soviet (melalui Pakta Molotov-Ribbentrop) membagi
wilayah Polandia.
• 1940: Jerman menyerbu Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, dan dengan
cepat mengalahkan Prancis. Inggris berhasil melakukan evakuasi dramatis dari
Dunkirk. Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) gagal menguasai Angkatan Udara
Inggris (RAF) dalam Pertempuran Britania. Italia bergabung dengan pihak Poros
dan menyerang Yunani serta wilayah Afrika Utara.
• 1941:
o 22 Juni: Jerman melaksanakan Operasi Barbarossa, sebuah invasi
besar-besaran ke Uni Soviet, yang membuka Front Timur yang kejam dan mematikan.
o 7 Desember: Jepang menyerang Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat di Hawaii, tanpa mengeluarkan deklarasi perang. Serangan ini
bertujuan untuk melumpuhkan Armada Pasifik AS.
o 8 Desember: Amerika Serikat mengumumkan perang terhadap Jepang.
o 11 Desember: Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap Amerika
Serikat, menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik global yang sesungguhnya.
Fase Pertengahan (1942-1943): Titik Balik
• 1942:
o Pertempuran Midway (Juni): Kemenangan besar AS melawan Jepang di Pasifik,
yang mengubah arah perang.
o Pertempuran Stalingrad (Agustus 1942 - Februari 1943): Uni Soviet
mengalahkan dan mengepung Angkatan Darat Jerman, menandai momen penting di
Front Timur.
o Kampanye Afrika Utara: Sekutu mendarat dan mengalahkan pasukan Poros
di Afrika Utara.
• 1943:
o Sekutu menyerang Sisilia dan Italia. Mussolini digulingkan, dan Italia
menyerah pada bulan September (meskipun Jerman mengambil alih sebagian wilayah
Italia utara).
o Serangan udara Sekutu terhadap kawasan-kawasan di Jerman semakin
meningkat.
Fase Akhir (1944-1945): Serangan Balik Sekutu dan Kejatuhan Poros
• 1944:
o 6 Juni (D-Day): Pasukan Sekutu (AS, Inggris, Kanada) meluncurkan
invasi besar ke Normandia, Prancis (Operasi Overlord), membuka Front Barat yang
baru melawan Jerman.
o Uni Soviet terus mendorong pasukan Jerman mundur di Front Timur.
• 1945:
o Januari: Uni Soviet membebaskan Auschwitz, kamp konsentrasi Nazi
terbesar.
o April: Pasukan Soviet mengurung Berlin. Adolf Hitler mengakhiri
hidupnya.
o 7-8 Mei: Jerman menyerah tanpa syarat kepada Sekutu di Eropa (Hari
V-E).
o 6 Agustus: Amerika Serikat menjatuhkan bom atom "Little Boy"
di Hiroshima, Jepang.
o 8 Agustus: Uni Soviet mengumumkan perang terhadap Jepang dan mulai
menyerang Manchuria.
o 9 Agustus: Amerika Serikat menjatuhkan bom atom "Fat Man" di
Nagasaki, Jepang.
o 2 September 1945: Jepang secara resmi menandatangani dokumen
penyerahan di atas kapal USS Missouri di Teluk Tokyo. Ini menandai akhir dari
Perang Dunia II.
III. Negara yang Terlibat
Blok Sekutu (Kekuatan Sekutu):
• Amerika Serikat
• Inggris (termasuk negara-negara persemakmuran seperti Kanada,
Australia, Selandia Baru, India)
• Uni Soviet
• Prancis
• Tiongkok
• Polandia
• Belanda
• Belgia
• Norwegia
• Yunani
• Yugoslavia
• serta banyak negara lainnya.
Blok Poros (Kekuatan Poros):
• Jerman Nazi
• Kerajaan Italia (hingga 1943)
• Kekaisaran Jepang
• Hungaria
• Rumania
• Bulgaria
• Slowakia
• Kroasia (Negara Boneka)
IV. Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II memberikan efek yang sangat signifikan dan meluas dalam
berbagai aspek:
• Korban Jiwa dan Kerusakan:
o Diperkirakan antara 50 hingga 85 juta nyawa hilang (dari kalangan
militer dan sipil), menjadikannya perang paling mematikan dalam catatan
sejarah. Ini juga mencakup jutaan individu yang menjadi korban Holocaust.
o Terjadi kerusakan besar pada infrastruktur, kota-kota, dan ekonomi di
seluruh wilayah Eropa dan Asia.
• Perubahan Politik dan Geopolitik:
o Hancurnya Empat Kekaisaran Utama: Kekaisaran Jerman, Italia, Jepang,
serta sebagian besar kekaisaran kolonial Eropa runtuh.
o Kebangkitan Dua Negara Superpower: Amerika Serikat dan Uni Soviet
muncul sebagai dua kekuatan dominan secara global, yang memicu periode Perang
Dingin hingga awal 1990-an.
o Pemisahan Jerman: Jerman terpecah menjadi Jerman Barat (kapitalis) dan
Jerman Timur (komunis) hingga reunifikasi terjadi pada tahun 1990.
o Pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): Diorganisir pada tahun
1945 untuk menjaga perdamaian serta keamanan internasional.
o Gelombang Dekolonisasi: Banyak negara kolonial di Asia dan Afrika
meraih kemerdekaan akibat melemahnya kekuatan kolonial Eropa.
• Dampak Sosial dan Ekonomi:
o Krisis ekonomi dan inflasi melanda banyak negara yang terlibat dalam
konflik.
o Kemajuan Teknologi: Perang mendorong terjadinya inovasi cepat dalam
bidang teknologi (misalnya bom atom, pesawat jet, radar, komputer awal).
o Perubahan Peran Perempuan: Perempuan mulai mengambil peran yang lebih
signifikan dalam dunia kerja.
o Munculnya kesadaran global mengenai hak asasi manusia dan pembentukan
sejumlah konvensi internasional.
Perang Dunia II menjadi momen penting dalam sejarah umat manusia,
membentuk tatanan dunia modern yang kita kenal saat ini dan menorehkan
pelajaran pahit tentang bahaya ekstremisme, agresi, serta pentingnya kolaborasi
internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar