Perang Dunia I, atau sering disebut
sebagai Perang Besar, adalah konflik internasional yang terjadi dari tahun 1914
hingga 1918. Dalam perang ini, sebagian besar negara di Eropa terlibat, bersama
dengan kekuatan global lainnya, dan secara mendasar mengubah struktur
geopolitik dunia.
I. Latar Belakang dan Penyebab Perang
Dunia I
Perang Dunia I bukanlah akibat dari
satu kejadian saja, tetapi merupakan hasil dari penumpukan berbagai ketegangan
dan faktor rumit yang sudah ada selama bertahun-tahun di Eropa. Beberapa
penyebab utama dapat dirangkum dalam akronim MANIA:
• Militarisme: Persaingan senjata dan
penguatan angkatan bersenjata yang intens di antara negara-negara Eropa.
Kekuatan militer menjadi lambang kekuatan nasional dan keamanan, memotivasi
negara-negara untuk terus meningkatkan dana pertahanan dan jumlah tentara
mereka. Jerman, secara khusus, mengembangkan angkatan laut yang kuat, menantang
hegemoni Inggris.
• Aliansi: Pembentukan jaringan
aliansi militer yang rumit di Eropa. Terdapat dua blok utama:
o Triple Alliance (Blok Sentral):
Awalnya terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia (yang kemudian
berpindah haluan). Selanjutnya, Kekaisaran Ottoman dan Bulgaria juga bergabung.
o Triple Entente (Blok Sekutu):
Prancis, Rusia, dan Britania Raya (kemudian diikuti oleh Italia, Yunani, Portugal,
Rumania, dan Amerika Serikat). Jaringan aliansi ini menciptakan efek berantai,
di mana konflik antara dua negara kecil dapat segera menyulut perang di seluruh
benua.
• Nasionalisme: Meningkatnya semangat
nasionalisme yang kuat di Eropa, seringkali diiringi dengan pandangan
superioritas etnis dan keinginan untuk meraih kemerdekaan atau memperluas
wilayah. Sebagai contoh, nasionalisme Serbia yang ingin menyatukan semua orang
Slavia Selatan, yang bertentangan dengan kepentingan Austria-Hongaria di Balkan.
• Imperialisme: Persaingan di antara
kekuatan Eropa untuk mendapatkan koloni dan wilayah kontrol di seluruh dunia.
Perebutan sumber daya dan pasar seringkali menyebabkan ketegangan dan konflik,
terutama di benua Afrika dan Asia.
• Anarki (Absennya Organisasi
Internasional yang Kuat): Tidak adanya sistem internasional yang efisien untuk
menyelesaikan perselisihan dan mencegah konflik besar. Liga Bangsa-Bangsa baru
didirikan setelah perang
Pemicu Langsung (The Spark):
Pembunuhan Archduke Franz Ferdinand,
yang merupakan calon pewaris kekuasaan Austria-Hongaria, dan istrinya, Sophie,
terjadi di Sarajevo pada 28 Juni 1914 oleh Gavrilo Princip, seorang nasionalis
asal Serbia. Austria-Hongaria, didukung oleh Jerman, mengeluarkan ultimatum
yang sangat keras kepada Serbia. Ketika Serbia tidak dapat memenuhi semua
tuntutan yang diajukan, Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia pada
28 Juli 1914. Hal ini memicu serangkaian deklarasi perang yang saling
berhubungan karena adanya sistem aliansi yang berlaku.
II. Kronologi Perang (1914-1918)
• 1914: Mobilisasi dan Pertempuran
Pertama
o Agustus: Jerman mulai menyerang
Belgia sebagai bagian dari Rencana Schlieffen dengan tujuan untuk segera
menyerang Prancis. Invasi ini mengakibatkan Inggris menyatakan perang terhadap
Jerman. Rusia juga memobilisasi pasukannya dan menyerang Prusia Timur, yang
membuka Front Timur.
o September: Pertempuran Marne yang
Pertama. Pasukan Prancis dan Inggris berhasil menghentikan kemajuan Jerman di
dekat Paris, mengakhiri harapan Jerman untuk mencapai kemenangan cepat di Front
Barat. Ini menandai awal dari perang parit yang keras dan statis di bagian
barat.
• 1915: Ekspansi Pertikaian
o Italia memutuskan untuk keluar dari
Triple Alliance dan bergabung dengan Blok Sekutu, sehingga membuka Front
Italia.
o Kekaisaran Ottoman dan Bulgaria
bergabung dengan Blok Sentral.
o Dimulainya kampanye Gallipoli oleh
Sekutu untuk membuka rute pasokan ke Rusia melalui Dardanella, namun berakhir
dengan kegagalan yang besar.
• 1916: Perang Penggerusan
o Februari-Desember: Pertempuran
Verdun. Salah satu pertempuran yang paling lama dan kejam dalam sejarah, dengan
kerugian yang sangat besar dari kedua belah pihak (Jerman dan Prancis).
o Juli-November: Pertempuran Somme.
Serangan besar-besaran oleh Sekutu juga mengakibatkan banyak korban tanpa
adanya kemajuan strategis yang berarti.
• 1917: Revolusi dan Masuknya Amerika
Serikat
o Februari: Jerman melanjutkan perang
kapal selam tak terbatas, menenggelamkan kapal-kapal dagang, termasuk yang
milik Amerika Serikat.
o Maret: Revolusi pertama di Rusia
berhasil menggulingkan Tsar Nicholas II.
o April: Amerika Serikat menyatakan
perang terhadap Jerman setelah serangkaian kejadian provokatif, termasuk
Telegram Zimmermann dan penenggelaman kapal sipil Amerika. Masuknya AS
memberikan tambahan tenaga militer dan ekonomi yang signifikan untuk Sekutu.
o November: Revolusi Bolshevik di Rusia
menempatkan Vladimir Lenin dalam posisi kekuasaan. Rusia kemudian mundur dari
perang.
• 1918: Serangan Terakhir dan Gencatan
Senjata
o Maret: Rusia menandatangani
Perjanjian Brest-Litovsk dengan Blok Sentral, mengakhiri keterlibatannya dalam
perang meskipun kehilangan banyak wilayah.
o Maret-Juli: Jerman meluncurkan
"Serangan Musim Semi" di Front Barat, berusaha untuk melemahkan
Sekutu sebelum kedatangan pasukan AS secara penuh. Serangan ini awalnya
berhasil, namun kemudian terhenti akibat kelelahan pasukan dan kurangnya
pasokan.
o Agustus: Serangan Seratus Hari oleh
Sekutu, dengan dukungan pasukan AS yang baru datang, berhasil memukul mundur
kekuatan Jerman dengan signifikan.
o September-November: Blok Sentral mulai
runtuh. Bulgaria, Kekaisaran Ottoman, dan Austria-Hongaria menandatangani
perjanjian gencatan senjata.
o 9 November: Kaisar Wilhelm II dari
Jerman melepaskan jabatannya dan Jerman menyatakan diri sebagai republik.
o 11 November 1918: Jerman menandatangani
perjanjian gencatan senjata di Compiègne, Prancis, mengakhiri Perang Dunia I
.
III. Negara yang
Terlibat
Blok Sekutu
(Entente Powers):
• Inggris Raya
(termasuk negara-negara persemakmuran seperti Kanada, Australia, Selandia Baru,
India)
• Prancis
• Kekaisaran Rusia
(sampai 1917)
• Italia (bergabung
1915)
• Amerika Serikat
(bergabung 1917)
• Serbia
• Belgia
• Jepang
• Rumania
(bergabung 1916)
• Yunani (bergabung
1917)
• Portugal
Blok Sentral
(Central Powers):
• Kekaisaran Jerman
• Austria-Hongaria
• Kekaisaran
Ottoman (bergabung 1914)
• Bulgaria
(bergabung 1915)
IV. Akibat Perang
Dunia I
Perang Dunia I
meninggalkan akibat yang sangat besar dan luas dalam berbagai aspek:
• Korban Jiwa dan
Kerusakan:
o Diperkirakan
sekitar 15-22 juta orang kehilangan nyawa (militer maupun sipil), menjadikannya
salah satu peperangan paling mematikan dalam sejarah.
o Jutaan orang
mengalami luka atau cacat.
o Terjadi kerusakan
besar pada infrastruktur dan ekonomi di seluruh Eropa, terutama di negara-negara
yang menjadi tempat pertempuran.
o Munculnya
gelombang penyakit (seperti flu Spanyol) yang diperparah oleh kondisi perang.
• Perubahan Politik
dan Geopolitik:
o Kejatuhan Empat
Kekaisaran Utama: Kekaisaran Jerman, Austria-Hongaria, Rusia, dan Ottoman hancur
dan digantikan oleh negara-negara baru atau bentuk pemerintahan yang berbeda.
o Pembentukan
Negara-negara Baru: Banyak negara baru terbentuk di Eropa Tengah dan Timur dari
sisa-sisa kekaisaran yang runtuh, termasuk Polandia, Cekoslowakia, Yugoslavia,
Hungaria, Austria, Finlandia, Estonia, Latvia, dan Lituania.
o Perubahan
Kekuatan Global: Eropa kehilangan posisinya sebagai pusat kekuatan dunia.
Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan global yang baru dan dominan.
o Perjanjian
Versailles (1919): Kesepakatan damai yang memberlakukan sanksi berat terhadap
Jerman, termasuk pembayaran reparasi yang besar, pembatasan militer, dan
kehilangan wilayah. Banyak sejarawan berpendapat bahwa ketentuan yang
memberatkan ini menjadi salah satu penyebab Perang Dunia II.
o Pembentukan Liga
Bangsa-Bangsa: Organisasi internasional pertama yang ditujukan untuk mencegah
konflik di masa depan melalui kerja sama dan diplomasi. Meskipun pada akhirnya
gagal mencegah Perang Dunia II, ini menjadi cikal bakal PBB.
• Dampak Sosial dan
Ekonomi:
o Kemiskinan dan
Kelaparan: Banyak negara menghadapi kesulitan ekonomi, inflasi, dan kekurangan
pangan.
o Perubahan Peran
Wanita: Perempuan mengambil peran yang lebih aktif dalam angkatan kerja karena
laki-laki pergi untuk berperang.
o Trauma
Psikologis: Jutaan veteran perang mengalami trauma fisik dan mental yang berat
(dikenal sebagai shell shock).
o Munculnya
Ideologi Baru: Kebencian dan ketidakpuasan yang timbul dari peperangan dan
perjanjian damai berkontribusi pada munculnya ideologi ekstrem seperti fasisme
(di Italia), Nazisme (di Jerman), dan komunisme (di Rusia).
Perang Dunia I
merupakan momen penting dalam sejarah abad ke-20, yang mengubah lanskap
politik, ekonomi, dan sosial di seluruh dunia hingga konflik global berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar